Malam menangis dan pagipun tersenyum

                                                 
Rasanya hangat..
Rasanya pilu..
Setetes demi setetes luruhkan sepi
Allah..
harap ku, Tangisku malam ini
Luruhkan dengki, cemas, takut..
Marah.. gagal..
Tangisanku malam ini
Kan ku ganti senyumku Dipagi hari..
Seperti malam yang kan berganti pagi
Sedih kan berganti bahagia
Tangisku kan berganti senyum
Bukankah Allah tahu benar kemampuan hamba-Nya..
Bukankah nikmat kelengangan bisa ku dapat setelah lelah mengais hidup..
Bukankah makin terdesak
makin aku hargai waktu..
Bukankah aku jadi tahu siapa diriku..
Bukankah aku terus bersyukur kepada-Mu..

Bunda..
Tangisku malam ini
Bukan karena cabikan hati
Namun karena malangnya
aku mengais waktu..
Tangisku malam ini
Bukan karena luka hati yang menganga
Namun karena jalan hidup tak bertepi..
Tangisku menyadarkanku
Akan segala yang fana, semu, sempit dan pahit..
Namun..
Disana aku mampu tegak
Menatap cakrawala
Menggenggam mimpi
Menjemput bahagia
Tangisku..
Jangan kau khawatirkan lagi
Karena senyumku pada sang mentari
Share this article :

Posting Komentar

Flag Counter
 

Copyright © 2013. Sajak Jingga Lembayungsenja